Kamis, 15 Desember 2011

Definisi emosi

Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup. Kita menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada diri kita. Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.

Pada saat remajalah pergolakan emosi terjadi begitu dahsyat karena diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. Bila aktivitas-aktivitas yang dijalani di sekolah (pada umumnya masa remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah) tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya ke arah yang tidak positif, misalnya tawuran. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungannya. Mengingat bahwa masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Maka hendaknya seorang remaja harus memiliki kecerdasan emosi, sehingga mampu berinteraksi dengan baik di dalam masyarakat sekitar. Yakni dengan cara mengeluarkan emosi pada waktu yang tepat, pada orang yang tepat, tujuan yang benar, dengan cara yang baik. Bagaimana remaja mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.
Namun kebanyakan remaja belum mengerti, pesan apa yang tersirat lewat emosi diri mereka sendiri. Ketika mendapatkan suatu problem yang harus diselesaikan.
Sesungguhnya sebelum dapat menangkap suatu pesan dalam emosi itu sendiri haruslah dapat mengenali amosi yang sedang berlangsung dalam diri (seperti marah,kesal, bingung, bahagia, dst). Pengenalan terhadap emosi ketika timbul itulah yang menjadi dasar kecerdasan emosi. Pada tahap ini kita harus terus memantau perasaan apakah yang terjadi dalam diri, sehingga timbullah wawasan psikologi yang nantinya mampu mengetahi pesan yang terkandung dalam emosi tersabut. Namun ketidak tahuan dalam memantau atau mengontrol emosi itulah yang membawa pada kepekaan perasaan, sehingga berada dibawah kekuasaan perasaan yang tidak menentu. Dan akhirnya membuat keputusan yang salah tanpa dipertimbangkan baik buruknya suatu pengambilan keputusan.
Tentunya perlu juga diketahui pula bagaimana cara mengelola emosi. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Jadi jika diri tertimpa suatu problem haruslah ada yang namaya kesadaran diri. Sehingga dapatlah berhasil menangani emosi yang bergejolak dalam diri tersebut. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa masa remaja adalah masa dimana tempat penjajakan atau pangenalan diri dimulai. Sehingga perlu kita ketahui bahwa kecerdasan emosi itulah yang banyak mengambil andil dalam tercapainya pengenalan diri bagi remaja.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;